Jumat, 12 Agustus 2011

Pemko Medan Kembangkan Fasilitas Tempat Bermain Anak


Medan, (Analisa). Ribuan murid Taman Kanan-kanak se-Kota Medan melakukan long march dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN), Sabtu (23/7).
Long march dilakukan dari Lapangan Benteng ke Lapangan Merdeka. Anak-anak dari sekolah TK se-Kota Medan ini tampil dengan beragam busana, ada yang mengenakan pakaian adat, pakaian mirip kepolisian, TNI dan pakaian bela diri pencak silat. Mereka dalam kegembiraan menyanyikan lagu anak-anak sepanjang perjalanan. 

Peringatan HAN tingkat Kota Medan yang digelar Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia-Persatuan Guru Repulik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kota Medan diisi berbagai hiburan dari sejumlah sponsor. 

Walikota Medan diwakili Kadis Pendidikan, Drs Hasan Basri MM mengatakan Pemko Medan menyambut baik HAN dan ingin menciptakan kehidupan yang nyaman bagi anak, lingkungan keluarga dan pendidikan serta mewujukan “Kota Layak Anak” yang nyaman.”Saat ini sejumlah tempat ruang terbuka hijau disediakan Pemko Medan yang nyaman dengan fasilitas pendukung tempat bermain anak,”katanya. 

Hasan menyebutkan Kota Layak Anak menjadi hak dasar anak. Makanya, orangtua, guru dan semua pihak harus memenuhi kebutuhan dasar anak karena anak pada dasarnya tidak bisa menuntut hak mereka. 

Di Medan, lanjutnya Pemko Medan sudah menyiapkan ruang bermain anak, ruang belajar anak di PAUD yang ada di kelurahan se-kota Medan. “PAUD di Medan sudah berkembang pesat di setiap kelurahan dan ini dalam rangka memenuhi hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak,”tegasnya. 

Hasan meminta semua orang harus sayang pada anak-anak, antara lain orang dewasa seharusnya menempatkan anak dalam memperoleh fasilitas seperti mobil. “Jangan anak-anak yang berdiri tapi orangtua yang memangku,”sarannya.

Kalau di sekolah,lanjutnya jangan pernah melihat anak jadi objek, tapi guru harus menanamkan kasih sayang karena kasih sayang bisa membuat orang mengembangkan potensi mereka ke depan mau menjadi apa.

Ketua IGTKI-PGRI Kota Medan, Dra Hj Martini Muchtar mengatakan HAN yang diperingati setiap tahun sejak tahun 1986 bukan hanya sebagai acara seremonial belaka, tapi subtansinya semua elemen, dan komponen bangsa harus bertanggungjawab terhadap masa depan anak. Tanggungjawb harus diimplementasikan dalam bentuk nyata dalam menjamin perkembangan lahir batin anak-anak sebagai generasi pengganti. 

Martini mengaku program pendidikan dan kesehatan harus terpadu dan ini penting dalam menjamin anak Indonesia berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar